Senin, 19 Januari 2009

KUTA DAN SASAK TOUR (Durasi 08 Hrs)

Jelajahai pantai selatan pulau ini serta telusuri keunikan tradisi dan adat istiadat Suku Sasak yang menjadi penduduk asli penghuni pulau ini. Kunjungan pertama kita adalah Desa Banyumulek, yaitu desa para pengerajin Gerabah Lombok, dimana anda akan menjumpai para wanita setempat memproduksi kerajinan gerabah dari bahan dan dengan cara yang sangat sederhana, sebuah sisitim unik, yang mampu menarik perhatian banyak wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Berikutnya adalah Desa Sukarara, sebuah desa yang menjadi pusat KerajinanTenun kain dan Double Ikat asli suku Sasak. Selanjutnya kita akan mengunjungi Desa Rambitan/Sade adalah desa tradisional yang masih teguh memegang adat istiadat serta tradisis suku mereka, baik dalam bersosialisasi diantara mereka maupun didalam mempertahankan bentuk arsitektur bangunan mereka. Setelah puas menyaksikan keunikan desa desa tersebut, kita akan beranjak menuju Pantai Kuta Lombok yang dikenal dengan sebutan Pantai Putri Nyale, ini adalah merupakan salah satu pantai yang terindah dan tetap alami di pulau ini, kemudian tak lupa kita akan menyaksikan keindahan lain dari sebuah pantai, yaitu pantai Tanjung Aan, berjarak kurang lebih 5 Km dr Pantai Kuta, sebuah pantai dengan hamparan pasir putihnya yang begitu mempesona serta kebersihan airlautnya yang sebening kristal.

NEDAY LOMBOK JUST WONDER (Durasi 08.00 – 17.00)

Tour ini didesign untuk anda yang hanya ingin mengunjungi Lombok dalam waktu satu hari.

Begitu anda mendarat di Selaparang Airport, Tour Guide kami telah menunggu anda diterminal kedatangan dan siap mengantar anda untuk melakukan tour mengelilingi kota profensi terbesar di Lombok yaitu Kota Ampenan – Mataram dan Cakranegara yang bertaut memanjang sejauh 4 km dari barat ketimur yang menjadi pusat pemerintahan, ekonomi dan pendidikan. Dan sebagai kunjungan pertama kita adalah Musium Profensi NTB (Nusa Tenggara Barat) yang mengoleksi berbagai benda-benda peninggalan sejarah profensi ini termasuk didalamnya 1239 Manuscripts yang memuat tentang cerita sejarah yang tertulis diatas daun lontar. Berikutnya kami akan mengajak anda untuk mengunjungi Desa Getap, desa para pandai besi yang memproduksi kebutuhan Suku Sasak akan Pisau, Pedang dan segala macam senjata tajam termasuk tapal kuda dengan methode pembuatan yang masih tradisional, kemudian kita akan beralih menuju Pasar Mandalika, Bertais, pasar tradisional terbesar di Pulau Lombok. Selanjutnya kita akan mengunjungi Taman Narmada, adalah taman kerajaan yang dibangun pada tahun 1727 oleh Raja A.A Made Karang Asem sebagai sebuah replika dari Gunung Rinjani dan kawahnya Segara Anak, yang disimbulkan dengan Pura Kalasan dan Danau Segara muncan. Kunjungan kita berikutnya dalah Desa Karang Bayan, sebuah desa para perajin barang barang tradisional Lombok baik yg terbuat dari Rotan maupun daun palem, dan sebagai kunjungan kita yang terakhir adalah Pura Lingsar, dipercaya sebagai Pura Hindu tertua yang ada di Lombok, yang dibangun pada tahun 1714, didalam sebuah komplek dan menjadi sebuah tempat persembahyangan atau persembahan yang gunakan oleh dua kepercayaan, yaitu antara Kepercayaan Hindu dan Islam Waktu Telu, sebuah tempat yang menjadi simbul sifat toleransi yang sangat tinggi. Setelah menikmati santap siang anda

PROFIL PARIWISATA LOMBOK

Lombok sebagai suatu daerah tujuan wisata, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu) telah sangat dikenal sejak lama. Kemajuan sector pariwisata NTB melampaui proyeksi UNDPdengan presentase kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 281% dan kunjungan wisatawan nusantara sebesar 86%. Pada tahun 1991 (Forum Komunikasi Pariwisata,1993) sejak tahun 1990an sector pariwisata NTB, khususnya di pulau Lombok secara signifikan terus meningkat hingga pada tahun 1997 ketika Indonesia dan Asia pada umumnya dilanda kerisis moneter. Tingkat kunjungan wisatawan asing , khususnya dari negara negara Asia menurun drastis. Keadaan ini tidak berlangsung lama yakni pada tahun 1999 sektor pariwisata mulai menunjukkan kegairahannya hinga tahun 2000 ketika bom mengguncang Pulau Bali yang justru sebagai ikon pariwisata Dunia.

Menurunnya kegiatan pariwisata di Pulau Bali sangat mempengaruhi keadaan pariwisata di Pulau Lombok, sebab hampir semua wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Lombok adalah wisatawan yang datang dan berkunjung ke Pulau Bali. Tempat tempat wisata yang sebelumnya ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawann nusantara menjadi tempat yang sepi dan sunyi. Hotel , restaurant, café, toko seni, biro perjalanan, sebagian besar tidak memiliki aktifitas ekonomis produktif yang signifikan. Pedagang asongan yang biasanya bertebaran menjajakkan cindera mata seolah telah punah. Berbagai pihak yang memiliki kompetensi di sector pariwisata sangat terpukul dengan keadaan tersebut. Namun dengan semangat hidup yang tersisa mereka terus berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang demikian kompleks tersebut. Bersama sama dengan Pemerintah, para pelaku pariwisata melakukan berbagai upaya revitalisasi sector pariwisata melalui promosi baik yang bersekala nasional lebih lebih internasional.

Beberapa saat setelah dilakukannya berbagai pembenahan, akhir tahun 2003 sektor Pariwisata di Pulau Lombok mulai memperlihatkan kegairahannya. Daerah daerah tujuan wisata mulai ramai di kunjungi wisatawan yang peningkatannya kian hari kian signifikan. Sarana pendukung pariwisata sudah mulai melayani wisatawan yang membutuhkan pelayanan, seperti transportasi, konsumsi, akomodasi, dan telekomunikasi. Para pekerja pariwisata sudah mulai melakukan aktifitas seperti biasanya bahkan penjaringan tenaga kerja pariwisata sudah mulai meningkat sehingga dapat mengurangi pengangguran, singkatnya saat ini sector pariwisata sudah muali menampakkan tanda tanda menuju kearah yang lebih baik.