Senin, 19 Januari 2009

PROFIL PARIWISATA LOMBOK

Lombok sebagai suatu daerah tujuan wisata, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu) telah sangat dikenal sejak lama. Kemajuan sector pariwisata NTB melampaui proyeksi UNDPdengan presentase kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 281% dan kunjungan wisatawan nusantara sebesar 86%. Pada tahun 1991 (Forum Komunikasi Pariwisata,1993) sejak tahun 1990an sector pariwisata NTB, khususnya di pulau Lombok secara signifikan terus meningkat hingga pada tahun 1997 ketika Indonesia dan Asia pada umumnya dilanda kerisis moneter. Tingkat kunjungan wisatawan asing , khususnya dari negara negara Asia menurun drastis. Keadaan ini tidak berlangsung lama yakni pada tahun 1999 sektor pariwisata mulai menunjukkan kegairahannya hinga tahun 2000 ketika bom mengguncang Pulau Bali yang justru sebagai ikon pariwisata Dunia.

Menurunnya kegiatan pariwisata di Pulau Bali sangat mempengaruhi keadaan pariwisata di Pulau Lombok, sebab hampir semua wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Lombok adalah wisatawan yang datang dan berkunjung ke Pulau Bali. Tempat tempat wisata yang sebelumnya ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawann nusantara menjadi tempat yang sepi dan sunyi. Hotel , restaurant, café, toko seni, biro perjalanan, sebagian besar tidak memiliki aktifitas ekonomis produktif yang signifikan. Pedagang asongan yang biasanya bertebaran menjajakkan cindera mata seolah telah punah. Berbagai pihak yang memiliki kompetensi di sector pariwisata sangat terpukul dengan keadaan tersebut. Namun dengan semangat hidup yang tersisa mereka terus berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang demikian kompleks tersebut. Bersama sama dengan Pemerintah, para pelaku pariwisata melakukan berbagai upaya revitalisasi sector pariwisata melalui promosi baik yang bersekala nasional lebih lebih internasional.

Beberapa saat setelah dilakukannya berbagai pembenahan, akhir tahun 2003 sektor Pariwisata di Pulau Lombok mulai memperlihatkan kegairahannya. Daerah daerah tujuan wisata mulai ramai di kunjungi wisatawan yang peningkatannya kian hari kian signifikan. Sarana pendukung pariwisata sudah mulai melayani wisatawan yang membutuhkan pelayanan, seperti transportasi, konsumsi, akomodasi, dan telekomunikasi. Para pekerja pariwisata sudah mulai melakukan aktifitas seperti biasanya bahkan penjaringan tenaga kerja pariwisata sudah mulai meningkat sehingga dapat mengurangi pengangguran, singkatnya saat ini sector pariwisata sudah muali menampakkan tanda tanda menuju kearah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar